KodeICD 10 Otalgia. Kembali ke pembahasan mengenai kode ICD 10-nya, lalu berapa kode KodeDiagnosis Pcare BPJS Kesehatan Untuk Serumen Prop Telinga dari ICD 10. Kondisi medis serumen prop telinga ini memiliki kode adalah H61.2. Kode diagnosis ini dapat menjadi lebih spesifik tergantung kepada letak serumen prop nya. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat perinciannya di bawah ini: H61.2 Serumen prop (Impacted cerumen) A18.6) Tuberkulosis telinga ( A18.7) Tuberkulosis kelenjar adrenal ( A18.8) Tuberkulosis organ tertentu yang lain ( A19) Tuberkulosis milier (A20-A28) Penyakit bakteri zoonosis yang telah dipastikan [ sunting | sunting sumber] ( A20) Wabah ( A20.0) Wabah pes ( A20.1) Wabah Cellulocutaneous ( A20.2) Wabah pneumonic ( A20.3) Wabah meningitis Daftarrangkuman kode ICD 10 yang paling sering di temukan di puskesmas satu mata PENYAKIT TELINGA KELOMPOK Penyakit telinga dan mastoid H60 Otitis externa / infeksi telinga luar H60.4 Cholesteatoma of external ear H60.9 Otitis externa, unspecified H61 Kelainan telinga luar H61.0 Perichondritis telinga luar H65 Otitis Media Nonsuppurative Kadangkadang anak memegang telinga yang sakit. Pada stadium supurasi pasien tampak sangat sakit, dan demam, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Bila terjadi ruptur membran timpani, maka sekret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun, dan anak tertidur tenang. Kode ICD X. Kode ICD 10 Otitis Media Akut adalah Virusini menyerang saluran napas atas dan paru-paru. (Kode ICD 10 Influenza: J11) Keluhan. Keluhan yang sering muncul adalah demam, bersin, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan badan, sakit kepala, lemah badan. Faktor Risiko. Daya tahan tubuh menurun. Kepadatan hunian dan kepadatan penduduk yang tinggi. Perubahan musim/cuaca. JBewb8j. ICD-10-CM Codes › H60-H95 › H90-H94 › H93- › 2023 ICD-10-CM Diagnosis Code Tinnitus 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Non-Billable/Non-Specific Code should not be used for reimbursement purposes as there are multiple codes below it that contain a greater level of detail. The 2023 edition of ICD-10-CM became effective on October 1, 2022. This is the American ICD-10-CM version of - other international versions of ICD-10 may differ. The following codes above contain annotation back-referencesAnnotation Back-ReferencesIn this context, annotation back-references refer to codes that containApplicable To annotations, orCode Also annotations, orCode First annotations, orExcludes1 annotations, orExcludes2 annotations, orIncludes annotations, orNote annotations, orUse Additional annotations that may be applicable to H60-H95 2023 ICD-10-CM Range H60-H95Diseases of the ear and mastoid processNoteUse an external cause code following the code for the ear condition, if applicable, to identify the cause of the ear conditionType 2 Excludescertain conditions originating in the perinatal period P04-P96certain infectious and parasitic diseases A00-B99complications of pregnancy, childbirth and the puerperium O00-O9Acongenital malformations, deformations and chromosomal abnormalities Q00-Q99endocrine, nutritional and metabolic diseases E00-E88injury, poisoning and certain other consequences of external causes S00-T88neoplasms C00-D49symptoms, signs and abnormal clinical and laboratory findings, not elsewhere classified R00-R94 Diseases of the ear and mastoid process Clinical Information A disorder characterized by noise in the ears, such as ringing, buzzing, roaring or clicking. A disorder in which a person hears noises such as buzzing, ringing, clicking, or the sound of a pulse, when no outside sound is causing them. Tinnitus may have many different causes, and may be a symptom of another disease or condition. It may be caused by certain tumors and anticancer drugs. A noise in the ears, such as ringing, buzzing, roaring, clicking. A nonspecific symptom of hearing disorder characterized by the sensation of buzzing, ringing, clicking, pulsations, and other noises in the ear. Objective tinnitus refers to noises generated from within the ear or adjacent structures that can be heard by other individuals. The term subjective tinnitus is used when the sound is audible only to the affected individual. Tinnitus may occur as a manifestation of cochlear diseases; vestibulocochlear nerve diseases; intracranial hypertension; craniocerebral trauma; and other conditions. Do you hear a ringing, roaring, clicking or hissing sound in your ears? do you hear this sound often or all the time? does the sound bother you? if you answer is yes, you might have tinnitus. Millions of people in the United States Have tinnitus. People with severe tinnitus may have trouble hearing, working or even sleeping. Causes of tinnitus include hearing loss, exposure to loud noises or medicines you may be taking for a different problem. Tinnitus may also be a symptom of other health problems, such as allergies, high or low blood pressure, tumors and problems in the heart, blood vessels, jaw and neck. Treatment depends on the cause. Treatments may include hearing aids, sound-masking devices, medicines and ways to learn how to cope with the noise. nih national institute on deafness and other communication disorders Symptom of hearing disorder characterized by the sensation of buzzing, ringing, clicking, pulsations, roaring or other noises in the ear. Code History 2016 effective 10/1/2015 New code first year of non-draft ICD-10-CM 2017 effective 10/1/2016 No change 2018 effective 10/1/2017 No change 2019 effective 10/1/2018 No change 2020 effective 10/1/2019 No change 2021 effective 10/1/2020 No change 2022 effective 10/1/2021 No change 2023 effective 10/1/2022 No change Tinnitus NOS audible aurium subjective ICD-10-CM Codes Adjacent To Transient ischemic deafness Unspecified degenerative and vascular disorders of ear Unspecified degenerative and vascular disorders of right ear Unspecified degenerative and vascular disorders of left ear Unspecified degenerative and vascular disorders of unspecified ear Tinnitus …… unspecified ear Pulsatile tinnitus …… unspecified ear Other abnormal auditory perceptions Reimbursement claims with a date of service on or after October 1, 2015 require the use of ICD-10-CM codes. Otitis Media Akut Pengertian Otitis Media AkutKeluhanFaktor RisikoPemeriksaan FisikDiagnosis KlinisDiagnosis BandingKomplikasiPenatalaksanaan dan pengobatan Otitis Media AkutPemeriksaan Penunjang LanjutanRencana Tindak LanjutKonseling dan EdukasiKriteria RujukanSarana PrasaranaPrognosisKode ICD X Pengertian Otitis Media Akut Otitis media akut atau disingkat OMA adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu. ICD X OMA Prevalensi kejadian OMA banyak diderita oleh anak-anak maupun bayi dibandingkan pada orang dewasa tua maupun dewasa muda. Pada anak-anak makin sering menderita infeksi saluran napas atas, maka makin besar pula kemungkinan terjadinya OMA disamping oleh karena sistem imunitas anak yang belum berkembang secara sempurna. Pada bayi terjadinya OMA dipermudah oleh karena tuba eustachius pendek, lebar, dan letak agak horizontal. Keluhan Pasien datang dengan keluhan yang bergantung pada stadium OMA yang terjadi. Pada anak, keluhan utama adalah rasa nyeri di dalam telinga dan demam serta ada riwayat batuk pilek sebelumnya. Anak juga gelisah, sulit tidur, tiba-tiba menjerit waktu tidur, bila demam tinggi sering diikuti diare dan kejang-kejang. Kadang-kadang anak memegang telinga yang sakit. Pada stadium supurasi pasien tampak sangat sakit, dan demam, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Bila terjadi ruptur membran timpani, maka sekret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun, dan anak tertidur tenang. Pada anak yang lebih besar atau dewasa, selain rasa nyeri terdapat pula gangguan pendengaran dan rasa penuh dalam telinga. Faktor Risiko a. Bayi dan anak b. Infeksi saluran napas berulang c. Bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif Pemeriksaan Fisik a. Dapat ditemukan demam b. Pemeriksaan dengan otoskopi untuk melihat membran timpani Pada stadium oklusi tuba Eustachius terdapat gambaran retraksi membran timpani, warna membran timpani suram dengan reflex cahaya tidak terlihat. Pada stadium hiperemis membran timpani tampak hiperemis serta edema. Pada stadium supurasi membran timpani menonjol ke arah luar bulging berwarna kekuningan. Pada stadium perforasi terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar. 5. Pada stadium resolusi bila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal telah terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan mengering. c. Pada pemeriksaan penala yang dilakukan pada anak yang lebih besar dapat ditemukan tuli konduktif Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Otitis Media Akut Stadium oklusi tuba Eustachius Adanya gambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan negatif di dalam telinga tengah, karena adanya absorpsi udara. Membran timpani terlihat suram dengan refleks cahaya menghilang. Efusi mungkin telah terjadi, tapi tidak dapat dideteksi. Stadium ini sulit dibedakan dengan otitis media serosa yang disebabkan oleh virus atau alergi. Stadium Hiperemis Tampak pembuluh darah melebar di membran timpani sehingga membran timpani tampak hiperemis serta edema. Sekret yang terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar dilihat. Stadium Supurasi Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superfisial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani yang menyebabkan membran timpani menonjol bulging ke arah telinga luar. Pasien tampak sangat sakit, dan demam, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Bila tidak dilakukan insisi miringotomi pada stadium ini, kemungkinan besar membran timpani akan ruptur dan keluar nanah ke liang telinga luar. Dan bila ruptur, maka lubang tempat ruptur perforasi kadang tidak menutup kembali terutama pada anak usia lebih dari 12 tahun atau dewasa. Stadium Perforasi Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi kuman yang tinggi, maka dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar. e. Stadium Resolusi Diagnosis Banding Otitis media serosa akut Otitis eksterna Komplikasi Otitis Media Supuratif Kronik Abses sub-periosteal Mastoiditis akut Penatalaksanaan dan pengobatan Otitis Media Akut a. Asupan gizi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh b. Pemberian farmakoterapi dengani 1. Topikal Pada stadium oklusi, tujuan terapi dikhususkan untuk membuka kembali tuba eustachius. Obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% atau oksimetazolin 0,025% diberikan dalam larutan fisiologik untuk anak kurang dari 12 tahun dan HCl efedrin 1% atau oksimetazolin 0,05% dalam larutan fisiologik untuk anak yang berumur lebih dari 12 tahun atau dewasa. Pada stadium perforasi, diberikan obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari, dilanjutkan antibiotik adekuat yang tidak ototoksik seperti ofloxacin tetes telinga sampai 3 minggu. 2. Oral sistemik Dapat diberikan antihistamin bila ada tanda-tanda alergi. Antipiretik seperti paracetamol sesuai dosis anak. Antibiotik yang diberikan pada stadium oklusi dan hiperemis ialah penisilin atau eritromisin, selama 10-14 hari Ampisilin Dewasa 500 mg 4 x sehari; Anak 25 mg/KgBB 4 x sehari atau Amoksisilin Dewasa 500 mg 3 x sehari; Anak 10 mg/KgBB 3 x sehari atau Eritromisin Dewasa 500 mg 4 x sehari; Anak 10 mg/KgBB 4 x sehari Jika terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam klavulanat atau sefalosporin. Pada stadium supurasi dilakukan miringotomi kasus rujukan dan pemberian antibiotik. Antibiotik yang diberikan Amoxyciline Dewasa 3×500 mg/hari. Pada bayi/anak 50mg/kgBB/hari; atau Erythromycine Dewasa/ anak sama dengan dosis amoxyciline;atau Cotrimoxazole kombinasi trimethroprim 80 mg dan sulfamethoxazole 400 mg tablet untuk dewasa 2×2 tablet, anak trimethroprim 40 mg dan sulfamethoxazole 200 mg suspensi 2×5 ml. Jika kuman sudah resisten infeksi berulang kombinasi amoxyciline dan asam klavulanat, dewasa 3×625 mg/hari. Pada bayi/anak, dosis disesuaikan dengan BB dan usia. c. Miringotomi kasus rujukan Indikasi miringotomi pada anak dengan OMA adalah nyeri berat, demam, komplikasi OMA seperti paresis nervus fasialis, mastoiditis, labirinitis, dan infeksi sistem saraf pusat. Miringotomi merupakan terapi third-line pada pasien yang mengalami kegagalan terhadap dua kali terapi antibiotik pada satu episode OMA. Pemeriksaan Penunjang Lanjutan Kultur bakteri pada kasus OMA berulang dan dilakukan di layanan sekunder. Rencana Tindak Lanjut Dilakukan pemeriksaan membran tympani selama 2-4 minggu sampai terjadi resolusi membran tymphani menutup kembali jika terjadi perforasi. Konseling dan Edukasi Memberitahu keluarga bahwa pengobatan harus adekuat agar membran timpani dapat kembali normal. Memberitahu keluarga untuk mencegah infeksi saluran napas atas ISPA pada bayi dan anak-anak, menangani ISPA denganpengobatan adekuat. Memberitahu keluarga untuk menganjurkan pemberian ASI minimal enam bulan sampai dengan 2 tahun. Menghindarkan pajanan terhadap lingkungan merokok dan lain-lain. Kriteria Rujukan Jika indikasi miringotomi. Bila membran tymphani tidak menutup kembali setelah 3 bulan. Sarana Prasarana Lampu kepala Spekulum telinga Aplikator kapas Otoskop Prognosis Prognosis quo ad fungsionam dan sanationam adalah dubia ad bonam jika pengobatan adekuat. Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman rendah, maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan. OMA berubah menjadi OMSK bila perforasi menetap dengan sekret yang keluar terus menerus atau hilang timbul. OMA dapat menimbulkan gejala sisa berupa otitis media serosa bila sekret menetap di kavum timpani tanpa terjadinya perforasi. Kode ICD X Kode ICD 10 Otitis Media Akut adalah

kode icd 10 sakit telinga